Baca: Yehezkiel 36:25-28
"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat." Yehezkiel 36:26
Alkitab menyatakan bahwa "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Proses 'kelahiran baru' di dalam diri orang percaya ini dikerjakan oleh Roh Kudus (Titus 3:5). Karena kita adalah 'ciptaan baru' di dalam Kristus maka kita harus menjalani hidup sebagai manusia yang benar-benar baru dengan meninggalkan kehidupan lama kita. Tuhan berfirman, "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu..." (ayat nas). Memiliki hati yang baru dan roh yang baru adalah tanda bahwa seseorang sudah mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pertobatan. Kita memerlukan hati dan roh yang baru agar hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan.
Apa yang dimaksudkan dengan hati yang baru? Hati yang baru adalah hati yang tidak lagi keras atau hati yang lembut. Kalau dulu sebelum bertobat hati orang begitu keras dan sulit sekali menerima teguran, setelah mengalami jaminan Roh Kudus hatinya diubahkan menjadi lembut. "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia;" (Yehezkiel 11:19-20). Hati yang lembut adalah hati yang mau belajar, diajar, ditegur dan dibentuk. "Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi." (Amsal 15:31-32).
Hati yang baru adalah hati yang mau taat melakukan kehendak Tuhan, tidak kompromi terhadap dosa. Ketaatan adalah syarat mutlak memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Tanpa ketaatan pengiringan kita akan Tuhan sia-sia. Hati yang baru adalah hati yang senantiasa tertuju kepada Tuhan dan rindu menyenangkan hati-Nya.
Sudahkah kita benar-benar meninggalkan manusia lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru?
"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat." Yehezkiel 36:26
Alkitab menyatakan bahwa "...siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17). Proses 'kelahiran baru' di dalam diri orang percaya ini dikerjakan oleh Roh Kudus (Titus 3:5). Karena kita adalah 'ciptaan baru' di dalam Kristus maka kita harus menjalani hidup sebagai manusia yang benar-benar baru dengan meninggalkan kehidupan lama kita. Tuhan berfirman, "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu..." (ayat nas). Memiliki hati yang baru dan roh yang baru adalah tanda bahwa seseorang sudah mengalami kelahiran baru dan hidup dalam pertobatan. Kita memerlukan hati dan roh yang baru agar hidup kita semakin berkenan kepada Tuhan.
Apa yang dimaksudkan dengan hati yang baru? Hati yang baru adalah hati yang tidak lagi keras atau hati yang lembut. Kalau dulu sebelum bertobat hati orang begitu keras dan sulit sekali menerima teguran, setelah mengalami jaminan Roh Kudus hatinya diubahkan menjadi lembut. "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat,supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia;" (Yehezkiel 11:19-20). Hati yang lembut adalah hati yang mau belajar, diajar, ditegur dan dibentuk. "Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi." (Amsal 15:31-32).
Hati yang baru adalah hati yang mau taat melakukan kehendak Tuhan, tidak kompromi terhadap dosa. Ketaatan adalah syarat mutlak memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhan. Tanpa ketaatan pengiringan kita akan Tuhan sia-sia. Hati yang baru adalah hati yang senantiasa tertuju kepada Tuhan dan rindu menyenangkan hati-Nya.
Sudahkah kita benar-benar meninggalkan manusia lama dan menjalani hidup sebagai manusia baru?
0 komentar:
Posting Komentar